Cinta Tanah Air Vs Budaya Asing
Bagi
kebanyakan orang topik tentang cinta memang topik yang sangat menarik. Cinta
dalam persepsi masing-masing, membuat susah sekali untuk menarik garis kesimpulan
apa makna cinta itu. Latar belakang hidup masing-masing individu akan
mempengaruhi dalam mengartikan makna cinta. Dengarkan diradio kebanyakan lagu
yang paling diminati adalah lagu cinta, lihat saja di TV semua film tentu
menyelipkan kisah cinta, baca novel tentu akan menemukan novel yang bercerita
tentang cinta juga.
Kisah
cinta yang menjual dan laku adalah kisah cinta yang penuh pengorbanan dan jalan
yang berliku sebelum kemudian berakhir dengan happy ending.
Banyak pemuda-pemudi pada masa sekarang yang menjadi korban “Tema Cinta” yang diusung oleh berbagai macam media. Mereka seolah hilang arah dalam hidupnya hanya karena cinta. Ibarat kata pujangga “Cinta itu gila, kalau tidak gila bukan cinta”. Jadi, sebelum kita benar-benar jatuh cinta dan gila ada baiknya kita mempersiapkan diri terlebih dahulu sebelum menjadi gila atau gila benar-benar karena cinta.
Cinta Tanah Air Vs Budaya Asing
Mungkin
kalau teorinya dibalikkan akan lebih bagus, seperti ini “gila dulu, baru jatuh cinta”. Bisa saja membuat orang yang jatuh cinta
menjadi waras. Hm, patut dikaji teori ini, walaupun resiko terparahnya adalah
tingkat gila orang tersebut bisa menjadi dua kali lipat karena belum jatuh
cinta saja sudah gila,
apalagi jatuh cinta.
India
pada masa dulu dikenal begitu banyak memproduksi film-film bertemakan cinta.
Akhir-akhir ini film-film India mengalami pendewasaan, kisah cinta yang mereka
buat pada film-film keluaran Bollywood
terbaru tidak hanya
berkisah pada cinta yang dihalangi orang tua. Kisah cinta Bollywood dibuat lebih kemas dengan nuansa India kekinian. Nah,
pada era satu decade terakhir ini pula, film-film produksi Korea juga telah
merambah pasar dunia, alur cerita, adat istiadat, bahasa serta style yang unik dari Korea telah menjadi
brand tersendiri yang ternyata
digemari hampir diseluruh pelosok dunia.
Cinta Tanah Air Vs Budaya Asing
Pengaruh
dunia entertainment yang sangat besar
tentunya memberikan dampak pada generasi muda di negeri kita. Film-film yang
menceritakan tentang pengorbanan dan perjuangan cinta yang tulus tentunya bisa
memberikan dampak yang positif
bagi generasi muda namun alangkah sayangnya jika yang terjadi adalah para
pemuda-pemudi negeri kita ini tidak pandai menarik kesimpulan yang bijak
selepas menonton film-film dari luar negeri maka akan tercipta kondisi
terlepasnya nilai-nilai kepribadian bangsa ini akibat dari meng-copy paste budaya asing.
Tentu tidak ada salahnya jika bangsa ini
meniru hal-hal yang baik dari negara asing, tidak perlu malu ataupun gengsi
akan hal itu, namun jika yang terjadi negara ini hanya mampu meniru hal-hal
yang bersifat “style” dari bangsa
asing tentu menjadi sebuah kondisi yang menyedihkan. Apalah gunanya meniru gaya
berpakaian ataupun gaya bersosialisasi negara lain jika kita tidak bisa
mengikuti cara mereka dalam memandang sesuatu problematika sosial. Kita patut
meniru “mindset” negara-negara asing
yang bersifat membangun, tetapi untuk urusan “style” kalau bisa biarlah kita memanfaatkan berjuta keunikan budaya
yang sudah ada di bumi Nusantara ini.
Cinta Tanah Air Vs Budaya Asing
Penting
sekali untuk meletakkan semangat nasionalisme yang mendasar didalam hati setiap
pemuda akan “Kebanggaan menjadi Indonesia” sehingga dikemudian hari akan timbul pula keinginan untuk mengharumkan nama
bangsa Indonesia di dunia Internasional.
Bagaimanapun laju perkembangan dunia disertai dengan internet yang menyentuh hingga
ke pelosok dunia, kita tidak boleh menghilangkan identitas kita sebagai bangsa
Indonesia. Cinta kepada tanah air patut ditanamkan dalam hati. Cinta, cinta
kepada bangsa Indonesia,
cinta yang gila, persis seperti seorang pemuda yang sedang tergila-gila pada
seorang gadis.
Cinta,
mungkin cinta memang sebuah perasaan unik yang membuat manusia menjadi lebih
manusiawi. Cinta lah yang membedakan manusia dari makhluk hidup yang lain.
Cinta jugalah yang membuat manusia bersaing dan terus bersaing untuk mencapai
apa yang diinginkan.
Cinta Tanah Air Vs Budaya Asing
Banyak
manusia yang pernah benar-benar merasakan cinta, tidak sedikit pula manusia
yang berpura-pura jatuh cinta. Cinta,cinta, cinta sudah menjadi kebutuhan bagi
setiap indivvidu karena tanpa cinta manusia hanya akan menjadi seseorang yang
sibuk melaksanakan program hidupnya tanpa rasa dan tanpa belas kasih, persis
seperti robot.
Semoga saja kita benar-benar jatuh cinta pada negara ini, sehingga ada hasrat dalam hati untuk mewujudkan “kebebasan berkreasi” di negara ini sehingga generasi kita tidak perlu lagi ikut-ikutan style negara-negara asing. Sudah sepatutnya sekarang, giliran negara-negara asing itu pula yang meniru kita.
(Oleh: Zulfahri Afiat)